MARITIMPOST.Com, Balikpapan – PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), yang merupakan pengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dalam keselamatan kerja, dengan mencapai 100.347.845 Jam Kerja Aman tanpa LTI (Loss Time Injury) hingga 6 Desember 2024.
Pencapaian ini mencerminkan komitmen PT KPB terhadap penerapan standar keselamatan tertinggi dalam setiap aktivitas operasionalnya.
Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menegaskan bahwa keselamatan kerja merupakan inti dari setiap keputusan dan kegiatan bisnis perusahaan.
“Alhamdulillah kita patut bersyukur karena keselamatan bukan hanya kewajiban di PT KPB, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya kerja kami. Kami terus memperkuat standar operasional keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan di setiap sektor,” kata Bambang di hadapan ribuan perwira KPB pada (14/12/2024) pagi.
“Saya berpesan agar pencapaian ini tidak membuat kita terlena namun sebagai penyemangat untuk mempertahankan capaian ini,” lanjutnya.
Perannya dalam merampungkan megaproyek terbesar Pertamina ini bersandar pada komitmen kuat pada Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
PT KPB mengadopsi kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ketat, tercermin dari keberhasilan perusahaan dalam menjaga zero LTI selama aktivitasnya.
Kebijakan ini diterapkan secara konsisten untuk memastikan bahwa setiap aktivitas berjalan aman, baik di site office maupun di area proyek.
Dalam rangka memperkuat budaya keselamatan, PT KPB juga terus mengedukasi pekerja dan mitra kerja mengenai pentingnya mematuhi prosedur K3 melalui 12 Program Safety Culture : Call Name & Shake Hand, Listening Tour, Walk About, Good Housekeeping Competition, Family Voice & Family Visit, Women Positive Safety Intervention, Safety Culture Champion, Posko Kita Semua Healing (Poskamling), PJSM Competition, Kajian Risiko Pribadi (KARIB), Karib Patrol, dan Sahabat Karib.
Pendekatan proaktif ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin timbul dalam setiap tahapan aktivitas, memastikan bahwa setiap orang di lingkungan kerja berperan aktif dalam menjaga keselamatan.
Pada 21 November 2024, PT KPB menerima penghargaan bergengsi WSO atas Komitmen dan konsistensi PT Kilang Pertamina Balikpapan dalam menjalankan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara berkelanjutan mendapat pengakuan dunia.
PT KPB berhasil mendapatkan penghargaan level 4 Gold dari World Safety Organization (WSO) atas usahanya menciptakan Safety Culture yang kokoh di lingkungan kerja.
Peghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama PT KPB. Secara konsisten PT KPB telah memulai upayanya sejak tahun 2019 untuk menciptakan Safety Culture bagi seluruh pekerja yang terlibat di proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe.
Penghargaan bergengsi dari World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award (WISCA) diberikan melalui Program Safety Culture dengan pendekatan persuasif berupa sentuhan hati kepada setiap individu sehingga muncul motivasi yang kuat dari diri sendiri akan pentingnya aspek HSSE.
Beberapa poin utama yang menjadi penilaian oleh Tim WSO mencakup metode pengukuran level budaya yang digunakan, evaluasi hasil pengukuran level budaya, review program Budaya yang dijalankan dalam perusahaan dan kinerja K3 secara umum.
Penghargaan ini menegaskan prestasi PT KPB dalam menjaga keselamatan kerja serta komitmennya terhadap lingkungan. Menurut Bambang, penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi seluruh elemen perusahaan, mulai dari karyawan hingga kontraktor.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa seluruh tim kami, baik di lapangan maupun di kantor, berkomitmen penuh dalam menjaga keselamatan dan bekerja sesuai dengan standar tertinggi,” ungkap Bambang.
Sementara itu Vice President (VP) HSSE PT KPB, Defrinaldo menyampaikan jika capaian ini merupakan kerja keras rekan-rekan Perwira PT KPB, Kontraktor & Subkontraktor yang telah menjadikan K3 tak hanya sebagai kewajiban namun juga budaya kerja.
Program ini akan terus konsisten digulirkan dengan beradaptasi pada perkembangan jaman dan kemajuan teknologi. Aldo menjelaskan ini adalah berkat Allah SWT serta kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh tim dan seluruh fungsi PT KPB, Kontraktor & Subkontraktor.
“Kita syukuri penghargaan ini dan jadikan ini sebagai momentum dan inspirasi untuk terus menjadikan safety sebagai budaya dalam bekerja, budaya di kehidupan sosial dan safety tetap ada di dalam hati kita,” kata Aldo.
Lebih lanjut Defrinaldo mengatakan sebagai pengelola Megaproyek RDMP Balikpapan yang nantinya akan menjadi operator kilang minyak dunia, PT KPB senantiasa menerapkan aspek HSSE secara ketat di seluruh aktivitas bisnis.
“Penerapan HSSE merupakan prioritas utama perusahaan dalam menjalan bisnis berkelanjutan. Pertamina selalu komitmen menerapkan zero LTI ,” ujarnya.
Pencapaian ini menggarisbawahi pentingnya keselamatan kerja sebagai fondasi kesuksesan jangka panjang dalam bisnis industri energi, dan PT KPB bertekad untuk terus mempertahankan serta memperkuat pencapaian ini di masa depan.
PT KPB terus menanamkan budaya keselamatan dalam setiap aspek operasionalnya. Perusahaan berkomitmen tidak hanya pada keselamatan kerja, tetapi juga pada keberlanjutan bisnis industri energi.
PT KPB juga secara aktif berupaya meningkatkan standar K3 untuk mendukung pertumbuhan industri migas yang lebih aman dan berkelanjutan.
“Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan standar keselamatan, tidak hanya untuk melindungi pekerja kami, tetapi juga demi keberlanjutan industri energi,” pungkasnya.