MARITIMPOST.COM, Medan – Jelang akhir tahun 2023, PT Prima Multi Terminal yang merupakan anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), melakukan transformasi Digitalisasi dalam pelaksanaan Perencanaan dan Pengendalian Operasional serta pelayanan terhadap pengguna jasa baik itu kepada Shipping Lines dan JPT/EMKL.
Dengan peningkatan pola layanan ini yang juga terintegrasi antara perencanaan dengan operasional secara terpadu dalam 1 ruangan yang disebut ruangan planning and control yang disingkat dengan PnC.
Diruangan ini dilengkapi dengan sistem Tos Nusantara dan pemantauan operasional secara fisik dengan monitor CCTV serta Radio Base, tentunya dengan SDM yang sudah dididik secara matang dengan keahlian bidang operasional peti kemas, ruangan PnC ini merupakan ruang baru didesain guna mendukung transformasi tersebut.
Direktur Utama PT Prima Multi Terminal Eko Hariyadi Budiyanto atau biasa disapa Ehay sekaligus melakukan peresmian ruangan PnC yang didampingi oleh stakeholder terkait yaitu Kadin Sumut, Insa dan ALFI/Ilfa, dengan ditandai pengguntingan pita pada pintu masuk ruangan tersebut.
Dalam waktu yang sama Ehay juga melakukan soft launching aplikasi Tos Nusantara, dimana didalam aplikasi tersebut terdapat dua aktivitas utama yaitu, Palapa modul untuk perencanaan dan pengendalian operasional, dan Parama Modul untuk pengguna jasa atau customer portal.
Aplikasi Tos Nusantara bertujuan untuk mempermudah manajemen dalam melakukan perencanaan, penetapan dan operasional serta pengendalian kegiatan operasional dan menghasilkan informasi yang lengkap. Sistem ini juga akan terhubung dengan portal pelanggan bagi pengguna jasa SPTP.
TOS Nusantara disebut TosNus ini sendiri merupakan sistem operasi terminal peti kemas berstandar internasional yang secara bertahap akan diimplementasikan di seluruh terminal yang dikelola oleh SPTP.
Penerapan TOS Nusantara di PMT Belawan dimulai dengan kegiatan bongkar muat kapal Strait Mas Voyage 105/106 dengan total bongkar muat sebanyak 1.384 Teus pada Selasa (19/12/2023).
Dengan melakukan soft launching ini sekaligus untuk menggali kehandalan sistem jika terdapat permasalahan-permasalahan langsung dilakukan perbaikan atau penyempurnaan sistem, sehingga pada saat dilakukan Go Live nantinya sistem ini sudah handal dan tidak ada kendala lagi, dalam arti aplikasi sudah sempurna.
“Sebelumnya, PMT sudah menggunakan sistem yang cukup baik dalam kegiatan operasional terminalnya. Diharapkan dengan TOS Nusantara ini pelayanan kepada customer dapat terus ditingkatkan. Apalagi dengan aplikasi ini customer dapat memantau dan melakukan permintaan langsung secara digital,” kata Ehay, Selasa (19/12/2023).
Sistem TOS Nusantara memiliki beberapa keunggulan, diantaranya telah memenuhi standar operasional SPTP. Kedua, memiliki tampilan 3 dimensi sehingga memberikan kemudahan dalam pengaturan kegiatan peti kemas baik di lapangan penumpukan maupun di atas kapal.
Bagi pelanggan PMT, sistem TosNus juga akan memudahkan mereka mengakses layanan di terminal Belawan. Pasalnya, permohonan pelayanan dapat dilakukan dalam satu aplikasi portal, menggunakan bermacam gawai serta dapat diakses 24 jam atau 7 hari dan dimanapun dengan satu menu untuk berbagai layanan.
Sistem ini juga mendukung pembayaran secara elektronik. Pengguna bahkan dapat melakukan pembatalan permohonan layanan selama belum dilakukan pembayaran.
Penerapan TOS Nusantara di PMT juga mendapat dukungan penuh dari Indonesian National Shipowners Association (INSA), ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia / Indonesian Logistics and Forwarders Association) Sumatera Utara serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Medan.
“Terima kasih atas dukungan dari para stakeholders atas sosialisasi Tonus yang dilakukan secara bertahap. Semoga semuanya dapat saling berkolaborasi agar TOS Nusantara dapat diimplementasikan dengan sukses di PMT Belawan,” pungkas Ehay.
Implementasi TOS Nusantara di lingkungan Prima Multi Terminal merupakan rangkaian keenam, setelah sebelumnya sistem tersebut diimplementasikan di TPK New Makassar, TPK Ambon, IPC TPK Pontianak, dan IPC TPK Palembang.(*)